Jumat, 04 November 2022

"leader in the cloak of interest"

Kata orang,,, hanya yang buta yang tidak bisa melihat, kata orang,,, hanya yang tuli yang tidak bisa mendengar, benarkah itu... ?. 

Yakin dengan yang bisa melihat benar melihat ?, Yakin dengan yang bisa mendengar bisa mendengar ?. Aahhh,,, mungkin hanya otak saya saja yang penuh imajinasi yang fiksi...

Melihat keadaan yang penuh kesibukan, membuat saya bersemangat hari-harinya. tiap hari kuliah terasa amat capek. Apalagi ditambah jam kuliah yang bermesraan dengan tugas setiap harinya sudah tentu membuat otak Ling Lung dan kosong... Apalagi kantong yang ikut kosong. Waahhh,,,, parah !. Mati arah kita, kemana-mana harus mikir dulu.

Keadaan yang sibuk ini berkesampingan juga dengan kepasrahan saya kepada kawan-kawan yang satu organisasi dengan saya. Bagi saya mereka terlalu ego mementingkan dirinya sendiri, masalah uang, masalah kecemburuan, ingin di nomor satukan. Itu yang dia mau,, dari pertama dilantik menjadi pengurus cabang saya mencoba pasrah terhadap keadaan-keadaan waktu itu, saya coba mendewasakan diri saya. 

Tapi, lama-lama semakin saya tidak open malah menjadi-jadi, pergi muktamar itu hal yang saya ingat sampai hari ini. Hal dimana keterbukaan masalah uang tidak ada, saya sebagai sekretaris umum ditinggalkan.

Dibawakan lah orang terdekat dengan ketua sendiri, mereka mementingkan dirinya sendiri, bagi saya mereka cukup egois, beberapa kesempatan kalau masalah uang tidak ada keterbukaan. Saya kecewa, jikalau saja saya disuruh keluar,. Saya akan keluar.... Sudah lama saya pendam dan pada akhirnya saya tidak tahan, semakin saya tahan semakin menjadi-jadi.

Beberapa pertemuan saya menentang ketidak Adilan menurut saya, rapat yang dibuat langsung saya tentang perihal terkait penetapan ketua panitia. yang mana ketua panitia hanya itu saja yang di tunjuk, padahal itu orang yang sama yang di tunjuk pas acara kemaren. Bagi saya disini tidak adil, saya memikirkan begini "kok masalah kegiatan kami orang yang sama di tunjuk, yang pergi muktamar bersama ketua kemana?. Cari aman ?. Tugas bidangnya pun ngak jalan satupun!." Itu fikiran melonta-lonta di dalam kepala...



Ketidak Adilan sudah sangat nampak disini, yang menurut saya ini perlu dibedah. Semuanya terjadi karna ketua... Saran kami tidak diterima, kegiatan tidak dijalankan, yang kemaren asik perihal politik yang menguntungkan dirinya sendiri. Hanya ingin dilihat dirinya besar...

Sudah sebulan saya kurang ketemu dengan ketua, berapa kali di telvon saya tidak angkat. Berapa kali di chat sering cekcokan. Saya sengaja memang berseteru tanpa habis. 

Yang pertama saya ingin melihat seberapa pandai seorang ketua dapat menyentuh pengurus nya.. yang nyatanya benar yang saya fikirkan selama ini, ketua tidak bisa merangkul pengurus kembali. Apalagi yang ada di komisariat,,, wahhh,,,,, waaahhhh,,,, bisa difikirkan sendiri bagaimana.

Sempat merasa iri dengan kekompakan tetangga, mereka sering duduk bareng, sering berkumpul bareng, kegiatan yang dibuat selalu rame. Kita bisa apa ?, Kita bisa ngak ?

Kepengurusan sekarang bagi saya tidak lebih dari untuk kepentingan mereka, organisasi adalah alat untuk merenggut keuntungan mereka sendiri ! 


Blangpidie, 3 Januari 2022..

Catatan_Juanda..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan Kami Berperan

 *Coretan Tinta,* Di tulis di_ Warkop Wkwkland. Rabu, 28 Agustus 2024._ "Merebut momentum, meretas zaman dan menduniakan kesadaran...