Rabu, 19 Oktober 2022

Kampung Pengabdian part 1



Pada tanggal 17 Mei 2022 tepatnya pada pukul 09:30 kami berangkat melaksanakan tugas tanggung jawab sebagai fungsi dari pada mahasiswa. Kami bersorakan dan berfoto dan bervideo bersama untuk mengabdikan moment yang kami lalui pada hari ini. 

Diperjalanan kami merasa tegang karena mobil yang kami naiki mantan pembalap....hehehehe. gunung demi gunung kami lewati, ada hal yang mungkin kami tidak bisa kami lupakan yaitu penyalipan mobil yang mana para peserta KPM bersorak atas kekencangan mobil mereka naik bersama ketakutan yang menghantui disepanjang jalan

Abg sopir kami tidak kalah lihainya di dalam mengemudi seolah-olah yang dinaiki adalah sepeda moto dengan kencang yang mungkin teman kami tidak sempat tidur dikarenakan kencang yang dikemudikan oleh abg sopir kami.

Setibanya kami di tempat dimana kampung tempat kami Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di dua kecamatan di Trumon teungah dan Trumon Dalam. Kebetulan tempat saya sendiri itu dimana pusat pembelanjaan itu kebetulan di desa kami KPM itu semuanya di desa kami.

Ada hal yang mengecewakan yaitu ketika sampai pengantaran kami di kampung kami yaitu pak keucik nya tidak ada dirumah. Mau tidak mau yaa kami tunggu sampai malam sekiranya pinggang kami kesakitan akibat menunggu terlalu lama pak keuchiknya datang.

Rasa kantuk pun tidak tertandingi mengisi penantian pak Keuchik yang kami tunggu, dan Alhamdulillah sekitaran jam 09:00 pak Keuchik pun sampai kerumah dan membincangkan permasalahan dimana kami harus tinggal atau menginap dalam 45 hari semasa KPM.

Wahhh,,,, disini nih yang tidak enak dimana perempuan menurut kami terlalu nyaman untuk tidur karna mereka mendapatkan kantor Keuchik untuk melakukan penginapan. Dan kami ditunjuk kantor pemuda tempat singgahan kami selama 45 hari selama KPM. 

Kantor pemuda itu sangat kotor. Bekas kendaraan yang dibuat untuk merayakan maulid nabi masih tersimpan dalam kantor kepemudaan itu. 

Setalah melihat-lihat kendaraan yang dibuat untuk merayakan maulid nabi, kami pun menaiki tangga untuk melihat kamar tempat kami istirahat. 

Satu persatu anak tangga kami lewati, sesampai diatas rupanya tidak kalah padatnya dari pada di bawah di bawah dipenuhi bekas kendaraan merayakan maulid nabi. Diatas dipenuhi barang-barang masakan yang sudah bertumpuk sejak lama.

Saya sendiri ketika melihat kamar yang kian angker dan cerita dari masyarakat sekitar enggan untuk tidur di tempat itu karna memang hati ketika menaiki tangga dan melihat kamar itu tidak sejalan dengan kemauan pak Keuchik.

Kamipun menuruni tangga dan segera bertemu Keuchik untuk menanyakan tempat lain. Seraya berharap semoga bapak Keuchik memberikan tempat yang baik dari pada tempat yang sudah kami liat tadi.

Tidak lama kami berbincang membicarakan tempat dimana kami istirahat selama KPM berjalan. Dan Alhamdulillah, pak Keuchik kami sangat baik dan bahkan melebihi ekspektasi kami. Beliau mengizinkan kami tidur dimana saja asalkan nyaman selama kami menjaga diri baik-baik dan tidak lupa untuk pulang.

Hari berlanjut dimana hari-hari kami sangatlah asik dimana desa yang kami tinggal memang tempat pusat pembelanjaan keperluan untuk makan dan keperluan lainnya. ada hal yang tidak asik yaitu kawan-kawan yang tidak sama kondisi dengan kami. 

Mereka mulai mengeluh karna kurangnya penduduk dikarenakan mereka dipelosok dan hanya sebagian yang dapat di pinggir jalan raya/ jalan nasional.. dan hal yang paling mereka bosankan yaitu ketidak adaan jaringan di kampung mereka.


Bersambung... !

Nantikan kelanjutannya 



Rabu, 18 Mei 2022

Desa Ladang Rimba, Kec. Trumon Tengah, Kab. Aceh Selatan

Catatan Juanda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biarkan Kami Berperan

 *Coretan Tinta,* Di tulis di_ Warkop Wkwkland. Rabu, 28 Agustus 2024._ "Merebut momentum, meretas zaman dan menduniakan kesadaran...