Malam ini tepat pada pukul 02:00. Dimana malam ini saya kembali menulis untuk fikiran saya. Sempat merasa kecewa dengan beberapa kejadian beberapa hari.
Dimana saya mencoba mengakrabkan diri saya untuk mencoba lebih baik lagi kepada seorang yang selama ini saya belum dekat dengannya. Berat ? Mamang ! Karna kita perlu mulai memahami dan membaca karakternya walaupun kami sudah empat tahun berada di perkuliahan.
Tetapi yang namanya kita memahami secara utuh tentu ada perjuangan dari diri kita. Mau mengenal dirinya kita harus dekati dirinya terlebih dahulu dan butuh waktu yang teramat panjang.. kata orang sih, kalo kita ingin mengetahui seseorang tidak butuh waktu yang lama. Tapi bagi saya itu bertentangan dengan apa yang saya fikirkan. Karna bagi saya sendiri jikalau kita ingin mengetahui secara utuh seseorang kita harus akrab dengan dirinya. Harus juga mampu menjadi sandaran dan berjuang bersama dirinya.
Tetapi hal ini berbeda, ketika saya mencoba akrab dan ingin menjadi teman terbaik bagi dirinya. Rupanya masih ada manusia yang memakai topeng di depan saya. Yang memperlihatkan senyuman manis dan seolah dia setia dengan saya.
Mereka bagi saya terlalu cemburu dengan apa yang saya punya. Baik itu tentang diri saya sendiri ataupun tentang orang yang peduli dengan saya. Mereka cemburu akan hal itu. Dan membuat saya tidak tahu harus bagaimana.
Mereka mengurusi hidupku. Mereka mengomentari setiap apa yang saya usahakan. Apapun yang saya perbuat itu bernilai salah Dimatannya. Kadang-kadang saya sempat berfikir kenapa yaa,,, orang-orang membenarkan sesuatu tanpa ingin mencari tahu ?. Apakah kedewasaan mereka telah luntur ? Atau mungkin saya yang kurang dewasa ?
Banyak kejadian yang terjadi, dimulai dari penyampaian orang-orang yang semakin gaduh atas apa yang mereka umbar. Dan saya sendiri jujur tidak suka akan hal itu. Mereka yang mengumbar seolah berpakaian dewasa. Ngomong sana sini seolah menjadi tauladan. Dan padahal itu adalah omongan kosong alias diskusi kosong. Tidak ada yang dibenarkan dan tidak ada solusi.
Ketika mereka mengomentari apa yang saya buat selalu salah di mata mereka, sudah pernah saya coba dengan memberikan tanggung jawab ke mereka. Rupanya tidak ada rasa tanggung jawabnya asik memainkan game yang dia punya. Bagi saya ngak masalah main game tapi harus di bagi waktunya.... Ini jangan selalu mengomentari orang yang selalu salah, ketika kita berikan jabatan atau tanggung jawab tidak pernah dilaksanakan dengan baik. Kan dengan hal tersebut bisa kita mengomentari seseorang itu. Adaikala ada sifat balas dendam untuk saya jelekin mereka sudah saya jelekin seperti mereka lakukan kepada diri saya sendiri.
Namun sikap itu bertentangan dengan kebiasaan diri saya. Seolah hal itu tidak mau untuk diucapkan dan tidak mau untuk dilakukan.
Saya pernah berfikir. Semua manusia itu aneh,, kenapa ada orang yang kelihatan dewasa tapi memiliki jiwa kekanak-kanakan dan juga memiliki jiwa yang merasa dirinya hebat.
Pernah meluap emosi sampai-sampai tidak terkendali. Tapi dicegah oleh seseorang yang saya sayangi dan mengingatkan bahwa itu bukan saya. Tetiba saya diam dan hati saya seolah disentuh oleh kehangatan yang sangat hangat.
Dan disitulah saya mengerti bahwa tidak semua orang itu pinter dalam menyelesaikan masalahnya. Terkadang dia juga butuh pendamping yang menjadikannya setiap hari dengan sentuhan kehangatan yang membuat kita terdiam dan kembali kepada jati diri kita kembali..
Lhueng Asan
Sabtu, 05 November 2022
Catatan_Juanda



